Beranda Hukum Rekrut Panwascam Tasikmalaya Jadi Sorotan Publik, Nilai Besar Tidak Lolos Jadi Persoalan

Rekrut Panwascam Tasikmalaya Jadi Sorotan Publik, Nilai Besar Tidak Lolos Jadi Persoalan

66
0

Tasikmalaya Ketikone – Buntut hasil pengumuman nama-nama terpilih anggota Panwaslu Kecamatan dalam Pemilu serentak tahun 2024 Kabupaten Tasikmalaya menyisakan tanda tanya bagi yang tidak lolos.

Hasil perekrutan Panitia Pengawas Pemilihan Kecamatan Se-Kabupaten Tasikmalaya yang dilakukan oleh Bawaslu Kabupaten Tasikmalaya di beberapa Kecamatan menyisakan sejumlah teka-teki.

Karena, dalam menentukan 3 orang terpilih anggota Panwascam per Kecamatan, Bawaslu Kabupaten Tasikmalaya dinilai kurang Objektif dan Profesional.

Keluhan dari yang tidak lolos, banyak disampaikan manakala saat 6 besar calon anggota Panwascam yang lolos Computer Assisted Test (CAT).

Lalu, mengikuti tes wawancara oleh 5 orang anggota Komisioner Bawaslu Kabupaten Tasikmalaya. Dan hasilnya 3 orang peserta yang terpilih dan dinyatakan lolos dianggap kurang kompeten bahkan memiliki nilai CAT rendah, bila dibandingkan dengan 3 peserta lainnya yang tidak lolos.

Seperti dikatakan salah seorang peserta calon anggota Panwascam dari Kecamatan Taraju, Nurdin. Dirinya mengaku, jika nilai CAT-nya paling tinggi dibandingkan dengan 5 orang calon lainnya di Kecamatan tersebut.

Kemudian, setelah proses wawancara selesai dilakukan dan Bawaslu menentukan 3 orang yang lolos terpilih, namanya tidak masuk disana. Sementara peserta dengan nilai CAT yang paling rendah di Kecamatan tersebut justru malah terpilih.

“Saya mempertanyakan bagaimana proses dan mekanisme yang sebenarnya dilakukan Bawaslu dalam rekrutmen Panwascam kali ini. Lalu untuk apa ada tes CAT jika hasilnya ternyata tidak mengacu kesana.”Tegas Nurdin saat dimintai kerangan lewat telepon genggam, Kamis (27/10/2022).

Nurdin menyebut jika peserta yang lolos, bahkan sempat mengutarakan padanya ketidak mampuannya dalam menjawab pertayaaan-pertanyaan yang dilontarkan penguji saat proses wawancara dilakukan. Sehingga dari sana pun sudah terlihat, kompetensi peserta yang justru dipilih Bawaslu.

Nurdin menilai, sebenarnya apa yang menjadi standar penilian dalam tahapan wawancara. Sebab, jika dari pemahaman dan wawasan dalam menjawab pertanyaan, dirinya mengaku lebih baik dan berpengalaman. Sebab priode Pemilu sebelumnya pun ia sebagai anggota Panwascam. Dirinya pun bahkan aktiv dalam berorganisasi di daerahnya.

“Jika acuannya pengalaman dan kecakapan berorganisasi, maka saya pun kemarin sebagai anggota Panwascam. Bahkan juga aktiv di organisasi di Taraju.”Ujarnya.

Hal senada juga, dilakukan protes serupa oleh Ajat Munajat, dirinya peserta dari calon anggota Panwascam Kecamatan Cigalontang. Dia bahkan melayangkan surat terbuka terkait rekrutmen anggota Panwascam yang dilakukan Bawaslu Kabupaten Tasikmalaya dinilainya bobrok.

Ajat melayangkan surat terbukanya melalui Forum Pemuda Peduli Pemilu ini sangat menyayangkan proses rekrutmen Panwascam ini sebab dinilainya hanya dijadikan formalitas belaka.

“Dari awal proses pendaftaran juga sebetulnya harus ada yang berguguran. Sebab calon Panwascam itu harus bersih dan berintegritas tidak memihak terhadap salahsatu partai politik.”Jelasnya.

Dengan begitu, kata Ajat, ratusan orang pendaftar hanya beberapa persen pendaftar yang membuat pernyataan. bahkan membuat Surat Izin Atasan.

Seperti yang mereka bekerja sebagai Pendamping Program Kemitraan Desa atau Program Kementerian lain, bahkan ada juga pendaftar yang selama ini diberi honor bersumber dari APBD.

“Melihat fenomena tersebut maka kami menganggap lemahnya pengawasan. Dalam hal ini Pokja (Kordiv SDM) selaku Panitia Rekrutment Panwascam dalam proses seleksi administrasi.”Imbuh Ajat.

Ditempat yang berbeda, Ketua Bawaslu Kabupaten Tasikmalaya, Dodi Juanda mengatakan, bahwa selama ini proses seleksi untuk Panwascam sudah sesuai petunjuk pelaksaan (julkal) petunjuk teknis (juknis) yang ada sesuai apa yang dikeluarkan oleh Bawaslu RI. Itu mulai dari pengumuman, pendaftaran, yang dibuka untuk masyarakat umum yang memiliki minat menjadi petugas Panwascam.

“Kami melaksanakan seluruh tahapan perekrutan Panwascam ini sesuai dengan juklak dan juknis. Tidak ada calon yang dispesialkan. Semua calon sama perlakuannya tidak ada yang dibedakan.”Beber dia kepada wartawan.

Menurutnya, hari ini sudah selesai dilaksanakan dengan menentukan 3 orang Panwascam per Kecamatan. Total ada 117 orang anggota Panwascam yang akan bertugas di 39 kecamatan. Mereka pun segera dilantik pada Sabtu 29 Oktober besok.

Dalam tahapannya, setelah selesai pendaftaran dilaksanakan seleksi administrasi yang didapatkan 566 peserta. Mereka kemudian berhak mengikuti proses seleski selanjutnya yakni dengan diadakanya CAT.

“CAT ini clear tidak ada masalah, karena ini prosesnya bukan kita, melainkan servernya ada di Bawaslu RI. Sehingga tidak ada celah-celah, titipan dan lainnya. Dan itu murni hasil dari para peserta.”Cetusnya.

Setelah lolos tes CAT, kata Dodi, telah di dapatkan 6 orang peserta dari setiap Kecamatan yang berhak mengikuti seleksi selanjutnya, untuk mengikuti test wawancara. Dimana tes wawancara ini berlangsung selama 5 hari. Pihaknya melakukan wawancara kepada 234 peserta dari 39 Kecamatan.

“Dan alhamdulilah kami telah mengumumkan hasil akhir pada tanggal 26 Oktober, hari ini masih dalam tahap tes kesehatan dan pengecekan bebas narkoba.”Ungkapnya.

Dodi mengungkapkan, dari hasil penilian CAT hanya 40 persen saja dari total penilaian keseluruhan. Dikarenakan, sisa penilaian pada tes wawancana itu banyak poin yang ditilai oleh 5 komisioner Bawaslu sebagai tim penguji. Seperti penilian kecakapan berkomunikasi, penguasaan pemetaan politik dan wilayah.

Kendati, sampai pengalaman dalam kepemiluan. Maka hal ini menjadi penilian yang sifatnya penting sebagai bekal petugas panwascam nanti untuk bekerja di lapangan.

Rep:Ditya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini