Ketikone – Hal-hal yang kita lakukan dan hal-hal di sekitar kita adalah contoh penerapan fisika, bahkan ketika kita tidak menyadarinya.Hasilnya, fisika dapat diterapkan di banyak bidang, termasuk kedokteran. Félix Vicq d’Azir, seorang dokter Perancis, ahli anatomi, dan sekretaris jenderal Royal Society of Medicine, menciptakan istilah “fisika medis” untuk pertama kalinya pada tahun 1778 di Paris.
Definisi fisika medis yang paling akurat pertama kali diterbitkan pada kamus medis Nysten tahun 1814, yang direvisi pada saat itu.
Fisika medis didefinisikan dalam edisi ini sebagai “fisika yang diterapkan pada pengetahuan tentang tubuh manusia, pelestariannya, dan penyembuhan penyakit”. Tiga subbidang fisika medis adalah kedokteran nuklir, radioterapi, dan radiologi. Ilmu kedokteran radioterapi melibatkan penggunaan radiasi atau gelombang radiasi untuk melihat bagian tubuh tertentu.
Terapi radiasi yang berasal dari energi radioaktif dikenal dengan istilah radioterapi. Sementara itu, isotop radioaktif digunakan dalam pengobatan kedokteran nuklir. Radiologi adalah bidang kedokteran yang menggunakan teknologi pencitraan, termasuk gelombang mekanik dan elektromagnetik, untuk memeriksa dan mendiagnosis organ dan jaringan internal manusia.
Dari pembahasan penelitian di atas dapat di simpulkan bahwa memahami fisika sangat membantu dalam hal teknologi modern. Lebih khusus lagi, bidang studi ini membantu pemahaman manusia dan pembelajaran tentang teknologi. Fisika juga digunakan dalam industri, khususnya dalam produksi material, bahan kimia, dan elektronik. Fisika digunakan dalam pengobatan dalam berbagai cara, termasuk teknologi pencitraan medis seperti CT scan dan MRI.
REFERENSI
Smith, PHS. Peran Fisikawan Medis dalam Kaitannya dengan Alat Kesehatan. Organisasi Kesehatan Dunia. Tersedia di: https://www.who.int/
Fisika dan kedokteran. 2012. Lancet. Tersedia di: https://www.thelancet.com/series/physics-and-medicine
Bebek, FA. (2014). Asal usul fisika medis. Jurnal Fisika Medis Eropa. https://www.physicamedica.com/article/S1120-1797(14)00048-9/fulltext
Beyer, T. (2021). Fisika Medis dan Pencitraan – Perspektif Tepat Waktu. Perbatasan dalam Fisika. https://www.frontiersin.org/articles/10.3389/fphy.2021.634693/full
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi Ruslan Hani. 2010. Fisika Kesehatan, Edisi 1. Yogyakarta: Nuha Medika Alex Justin.2012. Analisis Pengaruh Kebisingan Terhadap Performa Siswa Sekolah Dasar di Ruang Kelas. Skripsi. Fakultas Teknik Program Sarjana Depok.
Amin Khairisihotan, 2010. Pengaruh Kebisingan di Lokal GN dan Minat Belajar Terhadap Konsentrasi Belajar Mahasiswa. Skripsi. Universitas negeri Padang. Arif Furchan. 2004. Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan. Yogyakata. Pustaka Belajar.
Penulis : Andri Febrian
11045123003