Indramayu, Ketikone – Pengurus Cabang Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten Indramayu menggelar Workshop Remaja dalam rangka merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-71 IBI dan HUT ke-77 RI.
Mengambil tema ”Optimalisasi Generasi Milenial Dalam Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba, dan Pernikahan Dini/Sex Pra Nikah”, Workshop digelar di Gedung PGRI Kabupaten Indramayu, Selasa (23/8/2022).
Ketua IBI Kabupaten Indramayu Hj. Tasiroh, S.St., Bd menyatakan, dari diadakannya workshop ini merupakan bagian dari peringatan HUT ke-71 IBI dan HUT ke-77 RI. Tujuannya adalah untuk mensosialisasikan kepada generasi milenial agar menghindari penyalahgunaan narkoba, pernikahan dini dan sex pra nikah.
“Kita dapat mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan produktif agar tercipta generasi penerus yang tangguh dan handal bagi pembangunan di Kabupaten Indramayu yang Bermarabat,” ujarnya.
Bupati Indramayu Nia Agustina Da’i Bachtiar yang diwakili Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Disduk-P3A) Kabupaten Indramayu H. Takmid membuka kegiatan ini.
Dalam sambutannya, Takmid menyampaikan perlunya kegiatan untuk menciptakan generasi emas Indonesia pada tahun 2045 mendatang. Generasi emas hanya akan dapat diperoleh manakala generasi muda sekarang dibekali dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang yang tinggi.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Indramayu, Wawan Ridwan dalam sambutannya menyatakan pentingnya generasi muda menghindari penyalahgunaan narkoba. Selain itu juga harus menghindari sex pra nikah apalagi sex bebas yang dapat berpotensi menyebarkan HIV/AIDS.
Workshop kali ini merupakan kegiatan pertama yang diselenggarakan dengan mengundang para siswa SMA dan SMK di wilayah Kabupaten Indramayu, dan mengundang ratusan siswa dan guru pendamping perwakilan dari 30 SMA/SMK.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber Kepala Bidang Perlindungan Hak Perempuan dan Perlindungan Khusus/Anak Disduk-P3A Kabupaten Indramayu Cicih Sukarsih.
Cicih Sukarsih memaparkan materi “3 Zero. No NAPZA, No Pernikahan Dini, dan No Seks Bebas”. Dalam paparannya Cicih mengungkapkan bahaya pergaulan bebas dan NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif).
“Seks bebas menjadi faktor utama terjadinya pernikahan dini yang dapat menyebabkan hilangnya hak anak untuk menikmati masa remajanya,” jelas Cicih.
“Untuk mengurangi potensi terjadinya penyalahgunaan NAPZA dan seks bebas perlu adanya pengawasan dari orang tua dan juga pengawasan pada instansi pendidikan. Selain itu perlunya sosialisasi bahaya dari seks bebas, kampanye anti kenakalanemaja, serta pembekalan pendidikan moral dan agama bagi para remaja,” paparnya.
Narasumber berikutnya, Divisi Pencegahan dan Pemberdayaan Mayarakat Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Cirebon Yusdian Abdi Perdana yang memaparkan materi bertema “Kiat Menjadi Generasi Bersinar”.
Yusdian memaparkan berbagai jenis narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif. Disampaikan juga bahaya dan dampak buruk penyalahgunaan narkoba, serta berbagai tingkatan penyalahgunaannya.
Diakhir paparannya, Yusdian menyampaikan beberapa kiat bagaimana menjadi generasi Bersih dari Narkoba (Bersinar) yaitu Bangun komunikasi dengan keluarga, Selektif memilih teman, Aktif pada kegiatan positif di sekolah, Cegah dan lapor ke pihak berwenang apabila ada teman yang terjerumus narkoba.
reporter: Al Aris