Beranda Hukum Kebocoran Parkir, Walkot: Akibat Banyak Peluang “Lolongkrang Gacrit”

Kebocoran Parkir, Walkot: Akibat Banyak Peluang “Lolongkrang Gacrit”

49
0

KotaTasik Ketikone – Kebocoran pendapatan retribusi parkir yang dikelola Dinas Perhubungan, menjadi salah satu bahasan penting yang disampaikan DPRD Kota Tasikmalaya atas Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Wali Kota tahun 2021. Selasa 10 Mei 2022.

Ketua DPRD H Aslim mengatakan, “sistem pengelolaan parkir masih menggunakan pola seperti itu, saya rasa akan sulit untuk mengatasi kebocoran,”kata Aslim

Sementara Wali Kota Muhammad Yusuf menyampaikan, “pihaknya sudah menerima rekomendasi dari DPRD terkait dengan LKPJ Wali kota tahun 2021. Nanti akan kita tindaklanjuti. Kelemahan, kekurangan, maupun kelebihannya, kita catat semuanya. Hasil dari tindaklanjut rekomendasi tersebut, akan kita serahkan lagi ke DPRD.

“Langkah langkah apa yang akan kami lakukan, rencana aksinya seperti apa untuk menindaklanjuti itu. Yang jelas, semua rekomendasi dari DPRD tidak ada yang tidak kita tindaklanjuti, “kata HM Yusuf

Masih kata HM Yusuf, Terkait soal kebocoran parkir, sudah ditindaklanjuti, salah satunya dengan mengganti Kepala UPTD Parkir. dan ia bersyukur pasca diganti kepala UPTD, terlihat ada kenaikan lagi.

Yusuf mengklaim, bahwa kebocoran tersebut bukan dari pihaknya, namun dirinya tak menampik adanya oknum yang bermain.

“Di parkir itu banyak peluang, banyak “lolongkrang” untuk mendapatkan itu, karena kita tidak punya alat untuk mengontrol pendapatan dari parkir. Dulu pernah ada, tapi tidak berjalan efektif,” ungkapnya.

Makanya pihaknya selalu mengevaluasi pendapatan, termasuk didalamnya retribusi parkir. Tapi ternyata seperti itu kondisinya. Sehingga pihaknya melakukan rehabilitasi dengan melakukan penggantian kepala UPTD.

“Kita bisa memanfaatkan aplikasi yang ada, agar kebocoran retribusi parkir dapat diminimalisir. Pada dasarnya petugas parkir itu ditarget, hanya saja potensi dari parkir, pihak dinas belum melakukan pendataan berapa potensi retribusi parkir yang sebenarnya,” ujarnya.

Jadi kalau dikatakan kebocoran mungkin saja, misal petugas lapangan ditarget Rp 50 ribu perhari, sementara pendapatan mereka Rp 200 ribu. Mungkin itu lah yang disebut kebocoran, terlalu banyak “gacrtinya” daripada setorannya.

“Dan ini yang harus kita perbaiki, termasuk dengan management yang di UPTD Parkir kita perbaiki. Apalagi tahun ini jalur HZ dan Cihideung mau kita tata, termasuk dengan parkirnya. Nanti area parkir HZ dipusatkan di Jalan Pemuda, sementara area parkir jalur Cihideung dipusatkan didekat Mayasari,”Pungkas Dia.

Reporter:Ditya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini