Kota Tasik Ketikone – Peringatan Hari Santri Nasional di Kota Tasikmalaya tahun ini berlangsung dengan penuh makna dan semangat kebersamaan. Ribuan santri dari berbagai pondok pesantren se-Kota Tasikmalaya memadati area lapangan stadion Dadaha yang digelar dengan khidmat. Acara tersebut menjadi momentum penting yang memperlihatkan sinergi antara pemerintah daerah, ulama, DPRD, serta aparat kepolisian dalam memperkokoh nilai-nilai keagamaan dan nasionalisme di kalangan masyarakat.
Turut hadir dalam kegiatan ini Wali Kota Tasikmalaya, jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Ketua dan Anggota DPRD Kota Tasikmalaya, serta perwakilan dari Polres Kota Tasikmalaya. Tidak ketinggalan pula para kiai, pimpinan pondok pesantren, tokoh masyarakat, hingga pelajar madrasah ikut ambil bagian dalam upacara yang berlangsung meriah dan sarat makna kebangsaan.
Dalam sambutannya, Wali Kota Tasikmalaya Viman Alfarizi Ramadhan menyampaikan apresiasinya kepada seluruh santri dan elemen masyarakat yang terus menjaga semangat keislaman dan cinta tanah air. Ia menegaskan bahwa santri bukan hanya pejuang di bidang agama, tetapi juga pilar penting dalam menjaga keutuhan bangsa dan membangun karakter masyarakat yang berakhlak mulia.
“Santri adalah benteng moral bangsa. Dari pesantren lah lahir generasi yang berilmu, berakhlak, dan cinta tanah air. Pemerintah daerah berkomitmen terus mendukung kegiatan keagamaan dan pendidikan pesantren sebagai bagian dari pembangunan karakter di Kota Tasikmalaya,” ujar Wali Kota Viman dalam sambutannya. Rabu 22 Oktober 2025.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Tasikmalaya H Aslim S.H menambahkan bahwa Hari Santri merupakan momentum refleksi bagi seluruh pihak untuk memperkuat kolaborasi antara pemerintah, ulama, dan masyarakat. Ia menilai, keberadaan santri telah memberikan kontribusi nyata dalam membangun peradaban Tasikmalaya yang religius dan berbudaya.
“Tasikmalaya dikenal sebagai Kota Santri bukan tanpa alasan. Identitas itu harus terus dijaga melalui pembinaan keagamaan dan dukungan terhadap dunia pesantren. Kami di DPRD siap bersinergi dengan pemerintah dalam memperkuat program pemberdayaan santri dan pondok pesantren,” ungkapnya Dia
Menurutnya, nilai-nilai pesantren seperti kedisiplinan, kejujuran, dan cinta damai sangat sejalan dengan upaya kepolisian dalam menciptakan suasana aman dan tertib di masyarakat.
“Santri adalah mitra strategis dalam menjaga kedamaian. Nilai-nilai yang mereka pelajari di pesantren menjadi pondasi kuat bagi terciptanya masyarakat yang harmonis dan tertib,” tegasnya.
Peringatan Hari Santri Nasional di Tasikmalaya kali ini juga dimeriahkan dengan kirab santri, pembacaan shalawat, penampilan hadrah, hingga pameran ekonomi pesantren yang menampilkan berbagai produk unggulan hasil karya santri. Kegiatan ini menunjukkan bahwa pesantren kini bukan hanya pusat pendidikan agama, tetapi juga menjadi motor penggerak ekonomi kerakyatan yang mandiri dan berdaya saing.
Semangat kebersamaan antara pemerintah daerah, DPRD, aparat keamanan, dan kalangan pesantren menjadi gambaran nyata bahwa pembangunan Tasikmalaya tidak hanya bertumpu pada aspek fisik, tetapi juga pada pembangunan moral dan spiritual masyarakat. Hari Santri menjadi pengingat bahwa perjuangan santri dari masa ke masa adalah bagian tak terpisahkan dari perjalanan bangsa Indonesia.
Dengan penuh kebanggaan, Kota Tasikmalaya menegaskan kembali jati dirinya sebagai “Kota Santri”, tempat di mana nilai-nilai religius, budaya, dan semangat kebangsaan berpadu dalam harmoni.
Reporter:Dit




