Tasikmalaya Ketikone – Lebih dari 25 tahun masyarakat Desa Parumasan Kecamatan Sodonghilir merindukan kondisi jalan yang layak.
Pasalnya masyarakat Kecamatan Sodonghilir, terutama penduduk Desa Parumasan yang mayoritas bertani dan berdagang, Selain itu kondisi jalan sangat menghambat perekonomian dan wisata religi (Pamijahan) Karena tingkat aksesibilitas mereka menjadi sulit.
Dan selama ini Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya tidak kunjung memperbaiki jalan yang kondisinya bak wahangan, saat.
Tak hanya itu saja, infrastruktur yang diharapkan pulih (diperbaiki) sangat potensial untuk meningkatan stabilitas perekonomian.
Seperti yang diungkapkan salah satu tokoh Sodonghilir, Moh. Cecep Abdul Aziz. Ia mengatakan, jalan tersebut dapat mempersingkat warga yang ingin melakukan wisata religi, karena jalan tersebut merupakan salah satu jalur alternatif menuju Pamijahan.
Adapun Salah satu dampak dari kondisi jalan yang jauh dari harapan, terang Cecep, masyarakat kesulitan mengejar target waktu saat melangsungkan aktivitas perdagangan.
“Biaya produksi sektor pertanian pun menjadi lebih tinggi, karena selain jauh dari pusat kota, juga butuh waktu perjalanan lebih panjang dan juga biaya perawatan yang tinggi dikarenakan kondisi jalan yang tidak layak seringkali menyebabkan kerusakan pada kendaraan,” terang Cecep, Minggu (16/04/23).
Selain itu, lanjut Cecep, dalam sisi kamanan juga sangat memprihatinkan. Akses jalan yang sangat tidak layak menyebabkan tingkat kerentanan dalam hal penanggulangan pasien gawat darurat juga meningkat.
“Tingginya tingkat kecelakaan juga harus sangat diperhatikan, apalagi sampai menyebabkan korban jiwa,” tambahnya.
Cecep berharap, pada tahun 2023 ini jalan rusak tersebut dapat diperbaiki. Dan jika hal ini tidak diperbaiki, masyarakat dan para tokoh sepakat akan bertindak lebih jauh.
“Ini berlandaskan hasil dari kajian HIPPAMAS yang di perlopori oleh Forum Peduli Sodong dari berbagai delegasi desa yang ada di kecamatan Sodonghilir,” ungkapnya.
Namun Cecep mengatakan, ada kabar yang menggembirakan bagi warga yakni masuknya Jalan Gununganten – Pamijahan dalam usulan Dana Alokasi Khusu (DAK) 2023, dimana ruas jalan sepanjang 3.200 meter tesebut masuk anggaran dengan nominal Rp. 9.600.000.000,- (9,6 miliar rupiah)
“Semoga saja ini bukan hanya sebatas angin lalu yang hanya tinggal kenangan,” pungkas Moh. Cecep Abdul Aziz
Reporter: Day