Tasikmalaya Ketikone, –Milangkala Padepokan Pesantren Pencak Silat Padjajaran ke 54 tahun sekaligus tasyakuran guru besar yang ke 95 tahun pimpinan Drs. Raden H.Sany Wijaya Nata Kusumah, SH., digelar sangat meriah dengan menampilkan berbagai seni budaya,” selasa (30/0/2024)
Hadir dalam acara tersebut kesultanan dan Raja dari beberapa mancanegara antara lain seperti dari negara Korea, USA, Jepang, Singapura, India, Filipina dan beberapa, Raja, Ratu dan Sultan dari Indonesia.
Adapun yang hadir dari unsur instansi pemerintah, kementrian dan Forkopimda yaitu Kapolres Kabupaten Tasikmalaya, Kapolerta Tasikmalaya, Dandim 0612 /Galuh Tasikmalaya, Danbrigif Tasikmalaya, Danlanud Tasikmalaya, Dansubdenpom Tasikmalaya, Direktur Jendral Kebudayaan Kemendikbudristekdikti Republik Indonesia, Para Kepala Dinas Tasikmalaya, Sekda Kabupaten Tasikmalaya, Anggota DPRD Tasikmalaya dan tamu undangan lainnya seperti ketua cabang atau ranting Padepokan Pencak Silat Padjadjaran seluruh Indonesia.
Seperti diketahui Budi Wahyu Fitriyadi Guru besar ke 3 dan selaku ketua pelaksana kegiatan milangkala padepokan pencak silat padjadjaran mengatakan terimakasih kepada tamu undangan yang telah hadir terutama dari negara-negara tetangga
Pada intinya acara ini adalah bentuk rasa syukur ke khadirat Alloh SubhanaHuata’alla dimana padepokan pesantren pencak silat Padjajaran ini sudah menginjak di usia 54 tahun sekaligus memperingati guru besar padepokan pesantren pencak silat Padjajaran uyut sani yang ke 95 tahun,” ucapnya.
Kendati demikian dengan tidak lupa mensyukuri segala pencapaian yang sudah dirasakan terutama pencak silat sudah mulai dinikmati oleh negara negara lain
Bahkan padepokan pencak silat padjadjaran telah buka cabang di negara Singapura, Brunei, Malaysia. Sementara itu negara India, vietnam, Filipina, Jepang baru mengajukan dan meminta untuk dibuka cabang pencak silat, karena menurut mereka pencak silat padjadjaran beda dari yang lain, itu menurut mereka,” tutur budi.
Berharap, lanjut ia mengatakan kita harus mencintai budaya kita sendiri pencak silat yaitu budaya Indonesia, kalau bukan kita yang mencintai mau siapa lagi jangan sampai budaya kita sendiri di ambil oleh orang lain,” tegas budi mengatakan.
Ditempat yang sama dikatakan oleh Guru besar Padepokan Pencak Silat Padjadjaran Raden Sany Wijaya Nata kusumah (Raden Uyut Sani) semoga di usia ini dirinya bisa memberikan kontribusi buat Agama dan budaya supaya anak-anak kita generasi penerus kita tidak lupa dengan budaya nya dan harus bisa nga mumule,” tuturnya.
Saya disini saat ini sangat bersyukur semoga di usia yang ke 95 tahun ini bisa bermanfaat untuk agama untuk umat dan juga untuk seni budaya khususnya kesenian pencak silat,” pungkasnya.
Reporter:Day