Tasikmalaya Ketikone – Bertempat di lapangan upacara sekretariat daerah komplek perkantoran Bojongkoneng Singaparna. Bupati H. Ade Sugianto SIP, menjadi inspektur upacara pada Peringatan Hari Santri Nasional Tingkat Kabupaten ke-8,” Senin (23/10/2023).
Dalam sambutannya Bupati mengatakan, “bahwa hari ini kita semua memperingati momentum bersejarah bagi seluruh masyarakat Indonesia. Kita kembali memperingati hari santri momentum yang sudah menjadi acara rutin setiap tahun sejak tahun 2016“, pungkasnya.
Menurutnya setiap hari santri diperingati, ada satu hal yang tidak boleh kita lupakan. Hari santri mengingatkan kita kepada peran besar para santri, peran besar Para Kyai dan ulama-ulama pendahulu kita dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia dari cengkeraman penjajah. .
Perjuangan para santri dan Kyai pada masa revolusi kemerdekaan tersebut adalah bentuk pengamalan ajaran Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, bahwa cinta tanah air adalah sebagian dari iman, dengan demikian tanah air juga menjadi bagian dari ibadah pada kondisi tertentu melawan musuh atau penjajah bahkan bisa menjadi wajib bagi setiap muslim. Sebagaimana difatwakan para ulama dalam resolusi jihad tanggal 22 Oktober tahun 1945.
Selanjutnya Bupati menjelaskan, bahwa tema Peringatan Hari santri nasional pada tahun 2023, ini adalah ” Jihad Santri Jayakan Negeri “, patutlah menjadi bahan renungan kita semua tema ini mengajak kita semua untuk meneladani semangat para santri yang berjuang dengan sepenuh hati dan jiwa untuk memajukan bangsa dan negara kita.
Jihad yang dimaksud bukanlah peperangan fisik melainkan perjuangan moral dan intelektual. Mari Kita Renungkan bersama, Apa ! makna jihad bagi kita di zaman sekarang ini, apa yang telah dilakukan oleh para syuhada para santri di masa lalu yang rela berkorban nyawa dan harta untuk membebaskan Indonesia dari belenggu kolonialisme.
Namun perjuangan kita bisa mengambil hikmah semangat dan pelajaran dari perjuangan – perjuangan mereka pada masa negara sudah merdeka seperti sekarang ini. Peran kaum santri termasuk para intelektual pesantren masih sangat dibutuhkan untuk turut serta memajukan kehidupan bangsa Indonesia.
Seperti halnya mengatasi masalah kebodohan, degradasi moral, disintegrasi bangsa, hingga pemulihan ekonomi adalah berbagai contoh masalah yang menanti kita untuk kita selesaikan bersama-sama. Jihad bisa dimaknai sebagai upaya menjaga diri dari segala hal yang merusak akhlak dan moral, jihad juga dapat bermakna bersungguh-sungguh membersihkan hati dari sifat-sifat buruk seperti dengki benci sombong dan lain sebagainya.
Makna jihad adalah berkontribusi positif untuk kemajuan rakyat bangsa dan negara Indonesia dengan memahami makna jihad seperti ini, kita akan menunjukkan bahwa santri bukanlah orang-orang yang mundur dari tantangan melainkan mereka yang siap menghadapi Gejolak zaman sekaligus berkontribusi memajukan kehidupan masyarakat.
Bupati Tasikmalaya memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada para santri di Kabupaten Tasikmalaya yang sudah mengharumkan nama daerah di ajang kompetisi baik tingkat kabupaten, tingkat provinsi maupun tingkat nasional. Untuk itu H. Ade Sugianto juga kepada para santri para ulama aparatur sipil negara dan seluruh komponen masyarakat saya mengajak dalam merayakan hari santri kali ini marilah kita bersama-sama untuk mengisinya dengan kegiatan yang bernilai ibadah dan kegiatan lainnya yang relevan.
Dalam akhir sambutan Bupati mengatakan, dengan tema kali ini dan pada kesempatan ini semoga perayaan hari santri tahun 2023 ke-8 tingkat Kabupaten Tasikmalaya, kita semua tetap kokoh dalam persatuan dan kesatuan untuk membangun bangsa khususnya untuk Kabupaten Tasikmalaya yang Aman damai dan sejahtera jihad santri jayakan Negeri jihad santri jayakan Indonesia jihad santri jayakan Kabupaten Tasikmalaya.
Para undangan yang hadir, terdiri dari para Kyai, para ulama, para pimpinan pondok pesantren sesepuh dan tokoh agama, Majelis Ulama Indonesia, ketua forum pondok pesantren, ketua Badan amil zakat nasional, ketua sama majelis taklim masjid Dewan Masjid Indonesia, ketua Badan kerja-sama majelis taklim DMI, ketua dewan masjid di Indonesia ketua DKM Masjid Agung Baiturrahman, ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran, ketua pengurus cabang Nahdlatul Ulama, ketua PG persis, ketua persatuan umat Islam, ketua Forum Komunikasi Diniyah, ketua Badan wakaf Indonesia, ketua persaudaraan haji, ketua forum Madinah, ketua muslimah, ketua Aisyiyah.
Pimpinan dan anggota DPRD, wakil bupati H. Cecep Nurul Yakin, unsur forum koordinasi pimpinan daerah, Dandim 0612, Kapolres Tasikmalaya, Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Tasikmalaya komandan TNI AU wiriyadinata dan subpenpom 32 Tasikmalaya dan satbrimob D pelopor Polda Jabar, Sekretaris Daerah para asisten para staf ahli, para kepala perangkat daerah di lingkungan pemerintah daerah, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tasikmalaya ketua pengadilan agama Kabupaten Tasikmalaya.
Ketua tim penggerak PKK ketua 1 bidang pembinaan karakter tim penggerak PKK, ketua Dharma wanita persatuan dan ketua organisasi wanita di Tasikmalaya beserta seluruh jajaran, ketua KPU dan ketua Bawaslu Kabupaten Tasikmalaya.
Para pimpinan BUMN, BUMD kepala ketua instansi vertikal di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Tasikmalaya para Camat beserta unsur muspika di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Tasikmalaya para kasi pada Kantor Kementerian Agama, para kepala KUA Kecamatan se Kabupaten Tasikmalaya para kepala desa se Kabupaten Tasikmalaya pimpinan organisasi sosial politik organisasi kemasyarakatan tokoh pemuda LSM Insan pers serta warga Kabupaten Tasikmalaya.
Perwira Upacara Asda III Bidang Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat. Asep Darisman. Komandan upacara, Aris Arif dari laskar santri, pembaca teks Pancasila, Bupati H. Ade Sugianto SIP, pembaca teks Pembukaan undang-undang Dasar 1945 saudara Ilham Munaja, pembaca resolusi jihad Asep Spdi, pembawa acara protokol Sekda.
Peserta upacara lebih kurang 50 ribu santriwan dan santriwati sekabupaten Tasikmalaya.
Reporter:Day