KotaTasik Ketikone – Sekitar 1.000 ambu Midang membuka kegiatan helaran dan karnaval budaya di Kota Tasikmalaya, Ibu-ibu itu tampil dengan mengenakan pakaian adat sunda dan membawa payung geulis,selain itu, ratusan pesrta karnaval terlihat menggunakan pakaian kahas masing-masing Kecamatan.
Setelahnya, berbagai penampilan disuguhkan dalam kegiatan itu. Mulai dari pawai jampana, penampilan budaya, dan lainnya.
Kegiatan yang digelar untuk memperingati hari ulang tahun (HUT) ke-22 Kota Tasikmalaya itu dihadiri ribuan warga berbagai penampilan kebudayaan dari masing-masing wilayah ditunjukkan dalam pawai yang dilaksanakan dari Jalan Yudanegara, Jalan KH Z Mustofa, hingga Simpang Nagarawangi (Tugu Asmaul Husna).
Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata (Disporabudpar) Kota Tasikmalaya Deddy Mulyana mengatakan, helaran dan karnaval budaya itu diikuti oleh perwakilan dari 69 kelurahan yang ada di Kota Tasikmalaya. Setidaknya, terdapat 10 ribu warga yang ikut serta dan menikmati kegiatan tersebut.
“Kalau per kelurahan minimal 100 orang, berarti sudah ada 6.900 orang. Kami perkiraan ada 10 ribu orang yang ikut dalam helaran budaya ini,” katanya .Sabtu 21/10/2023.
Deddy menuturkan, kegiatan kali ini mengusung tema, hirup apik bebarengan. Artinya, yang ditampilkan dalam kegiatan itu adalah hasil kolaborasi antara masyarakat dengan stakeholder pemerintah, tujuan kegiatan itu tak lain untuk menampilkan kebudayaan di Kota Tasikmalaya agar makin dikenal luas oleh masyarakat. Karenanya, dalam kegiatan itu, pihaknya menampilkan potensi kebudayaan dari masing-masing wilayah.
“Kita juga menggelar festival 12.000 porsi bakso yang akan disuguhkan kepada warga secara gratis kepaday masyarakat,”ucapnya.
Dia berharap, kegiatan itu dapat memunculkan dan mengangkat potensi kebudayaan unggulan di Kota Tasikmalaya. Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya juga berencana menggelar kegiatan itu setiap tahunnya. “Agar kegiatan ini jadi ikon event di Kota Tasikmalaya,” tambahnya.
sementara, Penjabat Wali Kota Tasikmalaya, Cheka Virgowansyah mengatakan, momen ini merupakan hari yang sangat bahagia dan sepesial.
“Dengan adanya peringatan Hari Jadi kota Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya menjadi asik, selain itu, kita hargai kebudayaan melalui kegiatan ini, tentunya dunia akan lebih maju bila menghargai kebudayaan,” ujarnya.
Cheka menuturkan, dengan usia ke-22 tahun Kota Tasikmalaya ini ibaratnya tengah muda-muda-mudanya, misalnya masih ganteng dan cantik-cantiknya.
” Kegiatan tersebut, juga sebagai upaya untuk terus pengingat bahwa Kota Tasikmalaya memiliki banyak kebudayaan dan kesenian, setidaknya masyarat tidak lupa dengan kebudayaan dan keseniannya,” tutupnya.
Reporter:Dan