Tasikmalaya Ketikone – Suara empuk sinden muda Teh Nunu dipirig gelenyu tabuhan maestro kendang Babeh Berlin memanjakan ribuan warga Bojonggambir Tasikmalaya yang hadir di lapangan bola Desa Wandasari, untuk menyaksikan pergelaran wayang golek, Sabtu (7/10/2023) malam.
Paduan nayaga nomor wahid itu semakin lengkap dengan dalang Giri Harga 3 Putra, Yogaswara Sunandar Sunarya, yang piawai memainkan tokoh-tokoh wayang golek dalam jalinan cerita.
Cerita yang dibawakan Yogaswara berkisar tentang dunia para batara, yang di antaranya ada amanat tentang pola kehidupan yang dijalankan tokoh bernama Semar Badranaya. Pola hidup sederhana dan selalu bersyukur.
Dalam pagelaran ini juga kidalang anom bercerita melalui cepot bahwa Ganjar Pranowo tak bisa dilepaskan dari organisasi islam dan pondok pesantren.
Ganjar Pranowo merupakan pria yang hidup dalam lingkungan yang berkecimpung dalam organisasi ataupun kegiatan keagamaan.Jika melihat pada sosok istri Ganjar Pranowo, Siti Atikoh, ia adalah keturunan K.H. Hisyam Abdul Karim, yang merupakan ulama terkemuka di wilayah Jawa Tengah oleh karena itu Ganjar Pranowo adalah sosok yang sesuai dengan karakter orang sunda yaitu nyundan, nyantri dan nyakola.
Ketua Karang Taruna Deda Wandasari Badruzaman menyebut wayang golek merupakan bagian dari pelestarian budaya Sunda.
“Karena kegiatan wayang golek ini sangat dinantikan oleh masyarakat.
Reporter:Ditya