Bandung Ketikone – Bupati Bandung Dadang Supriatna memimpin apel siaga darurat bencana Hydro meteorologi bersama Pemkab Bandung dan Unsur Forkopimda tingkat Kabupaten Bandung Tahun 2021. Acara apel siaga tersebut di gelar di Dome Bale Rame Sabilulungan. Jum’at (12/11/2021).
Hadir dalam acara tersebut, Bupati Bandung, HM Dadang Supriatna, S.Ip., M.Si., beserta jajarannya, unsur OPD Pemerintah Kabupaten Bandung, Kepala BPBD Kabupaten Bandung, H. Ahmad Djohara, M.Si., Tim Rescue Bencana Kabupaten Bandung, juga Para Relawan Bencana, juga hadir Unsur TNI/POLRI yang ada di wilayah daerah Kabupaten Bandung.
Pada kesempatan itu, Bupati Bandung, HM Dadang Supriatna, S.Ip., M.Si., menyampaikan bahwa melihat situasi nasional saat ini dihadapkan dengan dua tantangan sekaligus, yaitu bencana alam dan non alam, juga pandemi Covid-19, yang meluluh lantakkan segala sendi kehidupan, serta bencana alam akibat fenomena cuaca, menimbulkan dampak dan resiko masing-masing yang merugikan masyarakat.
Bupati mengajak dalam menyiapkan kesiagaan demi ketangguhan dalam menghadapi bencana, siap dan sigap serta tanggap dalam berbagai kondisi.
Menurutnya, “diperlukan kesiapsiagaan dalam menghadapi terjadinya bencana seperti hujan lebat, angin puting beliung, gempa dan lain-lain terutama tanah longsor mengingat Kabupaten Bandung sangat rentan, terutama daerah perbukitan dan pegunungan. Dari 31 kecamatan di Kabupaten Bandung memiliki kondisi geografis yang rawan bencana, banjir, longsor, angin puting beliung di 28 kecamatan dengan tingkat resiko yang beragam”.
“Untuk itu kita perlu bergandengan tangan untuk melakukan langkah-langkah preventif, antisipatif, penanggulangan secara nyata, dalam bentuk apapun”. Tambahnya.
Untuk menindaklanjuti Apel Kesiapsiagaan, Bupati mengajak untuk konsolidasi disemua lini, “Pemerintah harus hadir ditengah-tengah masyarakat dan harus siap siaga kapan pun, dimana pun dan dalam situasi apa pun. Bersinergis dan berkolaborasi dengan semua elemen baik itu TNI POLRI, Pemerintah Daerah, seluruh instansi terkait, relawan-relawan dan masyarakat,” terangnya.
“Melihat diterbitkan nya Undang Undang Nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana disebutkan, bahwa wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia memiliki kondisi Geografis, Geologis, Hydrologis, dan Demografis. Yang memungkinkan terjadinya bencana, baik yang disebabkan oleh faktor alam, non alam, maupun faktor manusia yang menimbulkan korban manusia, kerusakan lingkungan dan kerugian harta benda dan dampak psikologis, yang dalam keadaan tertentu dapat menghambat pembangunan”. Demikian disampaikan Bupati Bandung melalui sambutannya.
Sementara itu dijumpai Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bandung, H. Ahmad Djohara, M.Si., kepada media menyampaikan bahwa dengan Apel Kesiapsiagaan ini kami sudah mempersiapkan diri untuk menghadapi potensi bencana khususnya di Kabupaten Bandung.
Bahwa menurutnya, “bahwa di Kabupaten Bandung semuanya sudah dalam posisi siap baik itu SDM maupun peralatan-peralatan sarana mobilitas dan sebagainya yang diperlukan. Alhamdulillah kami mendapatkan dukungan dari Muspida, Persiapan berjalan dengan baik.” Terangnya.
Selanjutnya, H. Ahmad Djohara mengimbau kepada warga masyarakat yang berada di titik rawan bencana seperti di tebing-tebing jika hujan lebat untuk segera mengungsi, pindah ke tempat yang lebih aman.
Pada gelar Apel Siaga Darurat Bencana Hydro Meteorologi tingkat Kabupaten Bandung Tahun 2021, menghadapi potensi banjir, longsor, angin puting beliung itu dihadiri 1200 personil siap siaga bencana.
Reporter: Yun
Editor: Ek